Armada Garuda DC-8 tahun 1966 |
What's On
FOTO: It's TIME to Aceh
Stan Garuda Indonesia Aceh di TIME 2014. Pasar Wisata Indonesia tahun ini menghadirkan tema yang unik yaitu "It's TIME to Aceh". Waktunya ke Aceh...
Garuda Indonesia Boarding Pass True Value ( BPTV )
Tambahan Keistimewaan terbang bersama Garuda Indonesia. Nikmati potongan harga dengan menunjukan Boarding Pass anda pada merchant-merchant yang telah bekerja sama dengan kami, seperti " Hotel, Resort, Spa, Tempat Rekreasi, Restoran dan Pusat Perbelanjaan
FOTO: It’s TIME to Sabang
SEKIRA 160-an peserta Pasar Wisata Indonesia atau Tourism Indonesia Mark & Expo (TIME) 2014 diberi kesempatan keliling Pulau Weh pada Minggu, 26 Oktober 2014
GO Express, Pengiriman Paket Tepat Waktu
Garuda Indonesia Cargo menghadirkan produk GO Express. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di mana semakin bertambahnya permintaan akan pengiriman port to city dan port to door.
Friday, October 24, 2014
Riwayat Armada Garuda
Setelah
penerbangan pertama pada 1949 dengan armada Douglas DC-3 Dakota dan PBY Catalina, Garuda Indonesia mengoperasikan
armada DH Heron dan Convair 340. Pada tahun 1956, untuk pertama kalinya
Garuda Indonesia melayani jamaah haji Indonesia ke tanah suci Mekkah di Saudi
Arabia, dengan menggunakan armada Convair 340.
Periode 1960-an adalah masa dimana Garuda Indonesia tumbuh
dengan pesat. Pada tahun 1961, armada Lockheed Electra didatangkan ke Bandara
Kemayoran, Jakarta. Lima tahun kemudian, Garuda Indonesia memperkuat armadanya
dengan jet empat mesin, yaitu Douglas DC-8.
Di samping itu, armada lain seperti DC-3/C-47 Dakota,
Convair 340, Convair 440, Lockheed Electra, Convair 990A, Fokker F-27 and DC-8
juga melengkapi kekuatan maskapai Garuda Indonesia.
Garuda Indonesia pertama
kali mengoperasikan
pesawat berbadan lebar Douglas DC-10, yang terdaftar sebagai PK-GIA, pada tahun 1976. Setahun kemudian Garuda Indonesia tidak
lagi menggunakan pesawat turboprop engine Fokker F-27. Hal ini membuat Garuda
Indonesia sebagai satu-satunya maskapai yang hanya mengoperasikan pesawat jet,
yaitu dengan armada DC-10, DC-9, DC-8 dan F-28.
Pada 1980, Garuda Indonesia mendatangkan pesawat berbadan
lebar Boeing 747-200. Disusul Airbus A300B4 FFCC (Forward Facing Crew
Cockpit) dua tahun kemudian. Pada tahun 1984, barisan armada Garuda Indonesia secara
lengkap adalah Boeing 747-200, DC-10, Airbus A300B4, DC-9 and F-28. Dengan 36
unit pesawat F-28, pada saat itu Garuda Indonesia adalah operator F-28 terbesar
di dunia.
Garuda Indonesia pada tahun 1994 memperkuat armadanya dengan pesawat berbadan paling lebar pada era 90-an,
yaitu Boeing 747-400. Sebagai tambahan, barisan armada Garuda Indonesia juga
dilengkapi dengan Boeing 737 seri 300, 400 dan 500.
Baru pada tahun 2009, Garuda Indonesia
menambah armada berteknologi tinggi, dengan memperkenalkan Airbus A330-300 dan
Boeing 737-800 Next Generation. Kedua jenis pesawat ini dilengkapi dengan
perangkat in-flight entertainment, Audio and Video on Demand (AVOD), di setiap
tempat duduknya.
Perangkat AVOD tersebut memungkinkan penumpang untuk memilih
sendiri berbagai macam hiburan seperti film, program televisi, video musik dan permainan.
Sebagai tambahan, tempat duduk Business Class Garuda
Indonesia Airbus A330 juga dapat sepenuhnya berbaring hingga 180 derajat (flat
bed seat). Terakhir, tahun 2012, Garuda Indonesia kembali menyambut armada baru
Bombardier CRJ1000 NextGen. [btj02]